Menlu Retno bertemu WNI di Davao dan Luncurkan Kerja sama Pendidikan di Filipina Selatan
By Admin
nusakini.com--Mengawali kerja diplomasi tahun 2018, Menlu RI, Retno LP Marsudi,melakukan kunjungan kerja ke Davao, Filipina Selatan, Rabu (3/1)
Kunjungan kerja ke Davao memiliki 2 misi utama yaitu: pertama, menyerahkan paspor secara simbolik kepada WNI keturunan yang telah menetap dan tinggal di Filipina Selatan selama beberapa generasi; dan kedua, meluncurkan kerja sama pendidikan Islam antara Indonesia dan Filipina di Mindanao, Filipina Selatan.
Secara simbolik, Menlu RI menyerahkan 300 paspor Indonesia kepada warga Keturunan Indonesia. WNI keturunan tersebut sudah menetap bertahun-tahun di Filipina, namun tidak memiliki ketetapan status kewarganegaraan.
KJRI Davao City bekerjasama dengan Pemerintah Filipina dan UNHCR telah berhasil mendata 8.745 Warga Keturunan Indonesia atau disebut Persons of Indonesian Descent (PIDs) yang tersebar di 8 Propinsi di Filipina Selatan. Dari jumlah tersebut, 2425 orang sudah diberikan Surat Penegasan Kewarganegaraan Indonesia (SPKI).
“Pendataan dan penegasan status bukan merupakan proses yang mudah. Alhamdullillah, dengan upaya keras akhirnya hal ini dapat kita lakukan” tegas Menlu.
“Upaya panjang dan tidak kenal lelah ini menunjukkan upaya Pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan maksimal bagi warga nya yang tinggal di luar negeri” lanjut Menlu perempuan pertama Indonesia ini.
Dalam kunjungan Menlu Retno ke Davao, Indonesia dan Filipina juga telah menandatangani kerjasama pendidikan Islam, terutama dengan sekolah-sekolah Islam di Mindanao Selatan.
Peluncuran kerja sama pendidikan Islam antara Indonesia-Filipina dilakukan di Madrasah Al Munawwara, Davao, Filipina Selatan. Madrasah Almunawarah adalah sekolah islam pertama yg terakreditasi sejak tahun 1996, saat penandatanganan Final Peace Agreement antara kelompok MNLF dan Pemerintah Filipina yang difasilitasi Indonesia. Saat ini madrasah tersebut memiliki 200 siswa, 13 guru, dan 8 imam.
Peluncuran kerja sama pendidikan ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Presiden RI dan Presiden Filipina di sela-sela KTT ASEAN di Manila, November 2017 yang menyapakati pentingnya mengembangkan pendidikan Islam yang menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan Lil-alamain.
Kerja sama pendidikan Indonesia-Filipina akan meliputi bidang-bidang sebagai berikut: Curriculum Developments; Joint Research and Education Workshops; Ulama, Principal, and Teachers Exchange Programs; Technical Vocational Education (benchmarking activities) dan Student Exchange Programmes
Pada kesempatan tersebut, Indonesia mengumumkan akan memberikan 100 beasiswa per tahun untuk siswa madrasah asal Mindanao yang mencakup semua biaya (international transportation, tuition fee, dan living cost selama di belajar di Indonesia).
Dalam kunjungan kerja ke Mindanao tersebut, Menlu RI juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Filipina, Rodrigo Duterte di Kantor Presiden di Panacan, Davao, Filipina Selatan. (p/ab)